Baca Juga
Kegiatan
membaca memegang peranan penting dalam aspek kehidupan akademisi. Karena dengan
membaca setiap akademisi dapat memperoleh informasi dan pemahaman yang dapat
mempengaruhi gaya hidupanya. Proses membaca dapat dilakukan oleh akademisi
dalam situasi apapun di manapun dan kapanpun. Oleh karena itu, kegiatan membaca
dapat memperkaya pengetahuan dan meningkatkan intelektualitas agar menjadi
akademisi yang aktif dan berintegritas.
Jika
di tuntut lebih jauh, maka kegiatan membaca merupakan faktor terpenting untuk
menunjang beragam kreativitas bagi seseorang. Membaca dapat bermanfaat untuk
menunjang ilmu pengetahuan. Berawal dari ilmu – ilmu baru akan mengahasilkan
ide baru untuk menunjang skill dan ketarmpilan. Logika berfikir, berkarya dan
bersikap aktif akan terbentuk dengan baik, sehingga mampu menyajikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Mc
Neil (Hernowo, 2003:111) menegaskan bahwa semakin banyak seseorang membaca,
maka semakin baik tulisanya dan cara berbicaranya. Selain itu, ada pertanyaan
lain yang menyatakan bahwa gaya penulisan tidak di dapat dari menulis,
melainkan dari membaca. Menulis dapat membantu seorang untuk menyelesaikan
masalah dan menjadikan kita semakin luas ilmu pengetahuanya.
Indonesia
merupakan Negara yang memiliki banyak kultur Negara yang memiliki kekayaan alam
yang melimpah. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia mampu bersejajar
dengan Negara – Negara maju di dunia berbagai macam cara telah dilakukan
pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang besar dan lebih mengoptimalkan kepada SDGs poin ke empat
yaitu Equality Education.
kemajuan suatu bangsa tidak dapat dilihat dari
sumber daya alamnya saja, namun juga sumber daya manusia baik itu Negara maju
maupun Negara berkembang. Nah, pendidikan ini merupakan cara pemerintah dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tertera dalam UU. No. 20 tahun
2003 (BSNP, 2006) yaitu “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulai,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
Kemampuan
literasi membaca sangatlah beragam dalam memahami dan kemampuan membaca secara
cepat. Kemampaun ini dapat di lihat dari tingkat kemampuan kecepatan membaca
yang berbeda – beda. Untuk itu, mengajak mahasiswa untuk melakukan habits
literasi membaca ini menjadi upaya pemicu mahasiswa dalam menerima rangsangan
bacaan yang ia dapatkan.
Namun,
perlu kita ketahui bahwa minat literasi membaca mahasiswa saat ini sangat
rendah karena memiliki beberapa factor. Banyak dari mahasiswa yang menghabiskan
waktu luangnya dengan membaca hanya 3%. Hal ini menjadi presentase rendah karena
menurut mereka membaca belum mnejadi kegiatan yang menyenangkan dan menghibur.
Selain itu, banyak mahasiswa melakukan kegiatan literasi membaca saat
menyelesaikan tugas atau menghadapi ujian saja.
Mahasiswa
juga lebih tertarik dengan jalan – jalan sebanyak 61% itu termasuk angka
presentase yang sangat tinggi dan yang melakukan kegiatan lainya sebanyak 36%
kategori rendah. Hal ini diakibatkan karena mahasiswa merasa jenuh dengan
kegiatan perkuliahan dengan adanya kegiatan diluar lingkup tersebut mampu mencairkan
suasana dan membuat pikiran kembali fresh.
Namun,
di beberapa tahun belakangan ini ada pandemic covid – 19 yang mampu merombak
seluruh tatanan pemerintah didunia termasuk Indonesia. Maka dari itu semua
akativitas banyak yang dilkukan secara daring, hal ini menjadi pemicu para
pelajar atau mahasiswa yang mengalami penurunan dalam kualitas belajar.
Padahal, jika kita lansir pemerintah menuntut akademisi untuk aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Memasuki
revolusi teknoloi yang semakin canggih
5.0 membuat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin melesat dengan
cepat. Untuk meminimalisir hal ini maka, mahasiswa di tuntut untuk mampu
memiliki peran penting dalam memahami literasi pengetahuan dan juga teknologi.
Beberapa peran yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa dizaman yang semakin
canggih ini yaitu :
-
Mampu memanfaatkan sumber daya digital
baik
-
Berfikir rasional atau out the box
-
Meningkatkan skill komunikasi
-
Meningkatkan daya kolaborasi
Untuk mengani masalah ini maka ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk membentuk budaya literasi membaca untuk mahasiswa, yaitu dengan menyediakan buku yang dapat di akses kapanpun dan dimanapun. Koleksi buku ini dapat di buat dengan audio book dan non audio untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa terhadap literasi membaca. Karena selain menarik, kita perlu juga memunculkan rasa minat yang dapat ditampilkan dalam sikap terhadap kegiatan yang di minati untuk membentuk sebuah habits dalam diri mahasiswa.
comment 0 comments
more_vert